โ€‹
Home ยป Perbedaan Loreng Seragam TNI AD dan Kopassus: Motif, Fungsi, dan Identitas

Perbedaan Loreng Seragam TNI AD dan Kopassus: Motif, Fungsi, dan Identitas

Seragam loreng menjadi identitas kuat di lingkungan militer. Namun, tak semua doreng memiliki motif dan fungsi yang sama. Salah satu perbedaan paling mencolok bisa dilihat antara seragam TNI Angkatan Darat (AD) reguler dan pasukan khusus seperti Kopassus. Meski keduanya berasal dari matra yang sama, desain, warna, hingga filosofi doreng yang dikenakan sangat berbeda.

Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan loreng seragam TNI AD dan Kopassus, dari segi visual hingga penggunaan lapangan.


Ciri Umum Seragam Loreng TNI AD

Perbedaan Motif Loreng TNI AD dan Kopassus

TNI AD menggunakan seragam dengan motif loreng hijau gelap yang dikenal sebagai loreng Malvinas. Ciri khasnya berupa corak kombinasi hijau, cokelat, dan hitam yang menyatu secara acak, dirancang untuk menyamarkan keberadaan pasukan di area hutan tropis.

Seragam ini umumnya dikenakan oleh seluruh prajurit TNI AD dalam kegiatan lapangan, latihan, hingga tugas operasi standar non-rahasia.

Beberapa karakteristik utamanya:

  • Motif camouflage hutan (forest camo)
  • Bahan ripstop: tahan sobek dan cocok untuk medan terjal
  • Model standar militer: baju berkerah, banyak kantong, dan celana panjang longgar
  • Tanda pangkat, nama, dan kesatuan dijahit atau ditempel di bagian dada dan lengan

Ciri Khas Doreng Kopassus

Perbedaan Motif Loreng TNI AD dan Kopassus

Berbeda dengan TNI AD reguler, seragam Kopassus (Komando Pasukan Khusus) memiliki motif loreng unik yang disebut loreng Macan Tutul. Motif ini lebih tajam dan mencolok, mencerminkan karakter pasukan elite yang tangguh dan penuh inisiatif.

Ciri Khas Loreng Kopassus:

  • Menggunakan motif bintang tutul yang lebih padat dan tajam dibandingkan loreng reguler

  • Dominasi warna hijau tua dan coklat kemerahan, dengan aksen hitam untuk mempertegas kontras

  • Memiliki nilai simbolik tinggi sebagai identitas visual pasukan elite

  • Sering dikenakan bersama baret merah, penanda khas anggota Kopassus

Doreng ini bukan hanya untuk kamuflase, tapi juga bagian dari identitas psikologis pasukan. Bahkan dalam banyak upacara, loreng Kopassus lebih sering ditampilkan sebagai simbol kebanggaan.


Fungsi dan Simbolisme

Aspek TNI AD Reguler Kopassus
Motif Loreng Malvinas (forest camo) Loreng Macan Tutul
Warna dominan Hijau, cokelat, hitam Hijau tua, hitam, lebih tegas
Fungsi utama Kamuflase di hutan Identitas pasukan elite + taktis
Penggunaan Semua prajurit TNI AD Khusus prajurit Kopassus
Headgear Baret hijau/helm tempur Baret merah

Kenapa Motif Berbeda Itu Penting?

Motif doreng bukan sekadar gaya atau desain. Perbedaan visual antara TNI AD reguler dan Kopassus membantu:

  • Membedakan satuan saat di lapangan atau dalam pelaporan komando
  • Memberi identitas psikologis dan rasa bangga anggota satuan
  • Menyesuaikan dengan doktrin dan taktik tempur masing-masing unit

Penutup: Bukan Sekadar Seragam, tapi Identitas

Perbedaan doreng antara TNI AD dan Kopassus tidak hanya memperlihatkan perbedaan satuan, tetapi juga mencerminkan perbedaan fungsi operasional, karakter pasukan, dan nilai strategis. Dari sisi produksi seragam militer, memahami detail ini penting agar desain, bahan, dan filosofi tetap terjaga sesuai regulasi.

Jika Anda ingin memproduksi seragam loreng dengan detail yang akurat dan kualitas terbaik, pastikan bekerja sama dengan konveksi seragam profesional yang memahami standar dan karakter tiap unit.

โœ๏ธ Author
Artikel di website ini ditulis oleh Drajad DK, pelaku usaha aktif dan pengelola konten edukatif di Sintesa Konveksi.
๐Ÿ”— Lihat profil lengkap โ†’
error: Content is protected !!